WHO pertimbangkan nama varian baru Corona, beberkan alasan lengkapnya. Sejak kabar mengenai rasi bintang yang akan menjadi nama baru dari varian virus ini.
Hal sempat menjadi lelucon para warganet karena sempat tidak percaya. Bahkan tidak habis pikir kenapa virus justru menggunakan nama rasi bintang.
Namun semua menjadi jelas ketika pernyataan langsung dari lembaga kesehatan dunia ini angkat bicara. Hingga pada akhirnya pernyatan tersebut jadi sorotan para anak muda.
Apalagi para penggemar ramalan zodiak atau sejenisnya. Rasi bintang memang memiliki keunikan tersendiri berhubungan dengan keberuntungan.
WHO Pertimbangkan Nama Varian Baru Corona
Karena semakin banyaknya varian baru yang bermunculan. Pihak dari WHO sampai takut akan kehabisan kehabisan alfabet Yunani yang sebelumnya digunakan.
Karena hanya berjumlah 24 huruf saja. Mereka juga mempertibangkan bahwa dengan menggunakan penamaan rasi bintang akan menghindarkan dari penilaian berkepanjangan dari pengambilan nama atau tempat munculnya sebuah varian.
Hal ini tentu bisa kita maklumi jika berpikiran terbuka dengan beberapa kasus sebelumnya. Seperti Delta, Alpha, B. 16 17 2 dan masih banyak lagi.
Jadi mengusulkan nama untuk varian Corona ini juga harus menggunakan beberapa pertimbangan. Tidak bermaksud untuk merujuk pada sifat seperti yang kita lihat dalam sebuah zodiak.
Menggunakan Rasi Bintang
Ketika usulan menggunakan rasi bintang penamaan varian terbaru. Para ilmuan kesehatan mempertimabngkan konstelasi bintang sebagai penyematan nama selanjutnya.
Kita tentu sudah tidak asing dengan beberapa nama berikut ini. Seperti Aries, Cancer, Leo, Gemini, Sagitarius, Taurus, Scorpio, Pisces dan masih banyak lagi sekitar 88 secara resmi.
Selain mudah kita ingat, rasi bintang akan mengurangi risiko stigma buruk. Dari sebuah tempat munculnya sebuah varian, orang justru akan fokus pada nama tersebut. Maka hal ini dibeberkan oleh WHO.
Usulan yang Ditolak
Sebelum memutuskan menggunakan rasi bintang sebagai nama varian baru. Kabarnya WHO pertimbangkan nama varian baru Corona dari beberapa kandidat.
Berbagai usulan hadir mereka rapatkan dan kerucutkan hingga mendapatkan rasi bintang. Beberapa alternatif seperti nama dewa dan nama dewi Yunani juga sempat masuk ke dalam list.
Hal ini cukup unik jika akhirnya berhasil lolos. Namun WHO mempertimbangkan beberapa hal, seperti etis tidaknya juga cara pengucapannya.
Tidak semua negara akan memiliki pengetahuan mengenai nama-nama seperti itu. Jika terjadi salah sebut justru menimbulkan kesalahpahaman yang berdampak tentu saja.
Pertimbangkan Proposal
Berkat hanya beberapa nama dan mengerucut ke konstelasi bintang ini. WHO berpikiran secara terbuka bahwasannya mereka terus menguji dan memastikan kembali.
Bahwa nama baru yang akan digunakan nantinya tidak akan menimbulkan masalah. WHO pertimbangkan nama varian baru Corona ini tidak ingin ada tindakan rasisme.
Seperti dari beberapa penamaan sebelumnya yang terkesan memojokkan dan membuat stigma buruk di sebuah negara. Seperti secara tidak langsung terjadi diskriminasi dan stigmatisasi terbuka.
Maka dari itu dengan menempatkan rasi bintang yang jelas tidak ada kaitan wilayah di bumi. Akan jadi solusi tepat untuk penamaan varian baru Corona ini.
Baca juga: VOC dan Saham Pertama di Dunia
Jumlah rasi bintang yang diakui secara resmi juga cukup banyak jadi stok. Namun mereka tetap sedang mempertimbangkan jik aterjadi sebuah respon yang bisa mereka gunakan pertimabngan kembali.
Dr Maria Van Kerkhove yang menjadi pimpinan teknik Covid-19 WHO meluruskan alasan tersebut. Bahwasannya semua tidak tampak main-main atau bercanda dengan usulan ini.
WHO pertimbangkan nama varian baru Corona ini jadi sorotan hangat dan bahasan cukup menarik. Apakah akan ada kandidat baru yang lebih kuat untuk menggeser nya atau bertahan hingga akhir.