Mikaylabinar.com– Penghasilan dari gaji hanya standar UMR? Jangan khawatir, bukan halangan bagi anda untuk bisa berinvestasi. Simak kiat sukses investasi bagi anda yang berpenghasilan terbatas berikut ini
Menabung saja tidak cukup karena laju inflasi yang tinggi membuat uang seolah tidak menguntungkan jika hanya tersimpan di bank dalam jangka waktu lama. Sebagai gantinya, ada salah satu cara untuk membuat nilai uang ikut tumbuh yaitu dengan investasi. Sayangnya, masih banyak orang menganggap bahwa kegiatan investasi ini memerlukan modal yang besar.
Table of Contents
Ada pula stereotip dari masyarakat yang menganggap kegiatan tersebut hanya dilakukan oleh orang kaya. Padahal, pandangan tersebut sama sekali tidak tepat. Justru, investasi ini merupakan solusi mendapatkan kesehatan finansial di masa depan. Tidak hanya itu, invest juga melatih pikiran untuk tidak bergantung terus menerus terhadap pendapatan aktif.
Disisi lain, ada banyak jenis investasi yang tidak memerlukan modal banyak seperti reksadana. Instrumen pasar ini ada yang dijual dengan modal minim, mulai dari Rp100 ribu per bulan. Bagi kamu dengan penghasilan terbatas, pasti tidak akan keberatan.
A. Kiat sukses investasi bagi yang berpenghasilan terbatas
Nah, bagi kamu yang memiliki penghasilan terbatas, berikut kiat sukses investasi yang perlu diterapkan.
1. Sisihkan 20% Pendapatan untuk Investasi
Strategi pertama yaitu dengan menyisihkan 20 persen pendapatan kamu untuk diinvestasikan. Berapapun nilai tersebut, alokasi 20% sudah pas. Meskipun ada yang menganggap nilai ini besar, setidaknya masih banyak utang kredit yang mungkin kamu miliki.
Toh, anggapan tersebut biasanya dimiliki oleh orang-orang dengan pola pikir harus langsung merasakan manfaatnya. Padahal, invest bukanlah membeli produk dengan manfaat yang bisa dirasakan sekejap mata. Sebagai contoh, misalnya penghasilan kamu setiap bulan adalah Rp5.000.000. Jika setiap bulan dipotong 20% untuk invest, maka besarnya modal adalah Rp1.000.000.
Selama 12 bulan berinvestasi, maka uang yang terkumpul adalah Rp12.000.000, belum ditambah profit. Coba jika kamu menghamburkan uang tersebut untuk hal konsumtif, seperti membeli smartphone atau barang-barang branded lainnya, pasti nilainya tidak akan bertahan lama, justru turun.
2. Pilih Produk Reksadana yang Sesuai
Setelah menyisihkan 20% pendapatan, maka sejumlah uang tersebut dijadikan sebagai modal awal untuk invest. Kini, tentukan dimana kamu akan investasikan uang tersebut? Bagi orang dengan penghasilan terbatas, maka rekomendasinya adalah reksadana.
Nah, pilih produk reksadana yang sesuai. Perhatikan bagaimana performanya selama beberapa periode akhir. Hal ini penting sebagai gambaran apakah aman untuk berinvestasi di tempat tersebut. Tanpa memperhatikan faktor ini, maka kegiatan invest akan menimbulkan risiko kerugian.
3. Pahami Tujuan Investasi
Selain itu, tentukan kembali apa tujuan kamu berinvestasi. Hal ini penting untuk memotivasi kamu biar bertahan dalam bidang ini. Misalnya, untuk membiayai anak sekolah, dana pensiun, dan sebagainya.
Tujuan tersebut juga turut mempertimbangkan produk reksadana yang cocok dan jangka waktu berinvestasi.
4. Gunakan Fitur Autodebet
Setelah memutuskan modal, jenis, dan tujuan berinvestasi, saatnya untuk disiplin mengatur keuangan dan mengelola investasi. Gunakan fitur autodebet untuk membantu mengingatkan kamu dalam menyetor uang.
Dengan menerapkan strategi di atas, setidaknya akan membantumu untuk sukses berinvestasi meskipun jumlah penghasilannya pas-pasan.
B. Simak Hal Penting yang Harus Dipahami Sebelum Mulai Investasi
Istilah berinvestasi berkaitan dengan menempatkan uang pada suatu tempat dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di waktu mendatang.
Investasi ini sering dipilih oleh pelaku bisnis dan orang-orang berpenghasilan terbatas sekalipun untuk mendapatkan profit dalam jangka waktu panjang.
Secara umum, ada dua cara investasi yaitu pada aset riil dan aset keuangan. Bentuk aset rill seperti membeli emas dan properti, sementara aset keuangan berupa saham, deposito, reksadana, dan sebagainya.
Jika dilakukan dengan benar, investasi akan menghasilkan keuntungan yang sangat menggiurkan. Meski demikian, tetap ada risiko yang harus diperhatikan.Jika kamu tertarik untuk memulai investasi, sebaiknya cermati hal penting berikut ini terlebih dulu.
1. Tujuan yang Ingin Dicapai
Hal pertama yang harus kamu pahami adalah tujuan yang ingin dicapai. Jika tujuan jelas dan dilakukan secara sistematis, kemungkinan besar investasi yang kamu kelola akan berjalan dengan baik.
Banyak orang mengalami kegagalan invest, lantaran hanya memikirkan keuntungan, tanpa merencanakan tujuan yang jelas. Salah satu bentuk perencanaan invest yang baik adalah merencanakan pola keuangan yang memadai supaya tidak terganggu oleh kendala keuangan lain yang tidak perlu.
2. Hitung Pendapatan yang Dimiliki
Hal penting kedua yang perlu dicermati adalah menghitung berapa pendapatan yang kamu miliki secara rinci. Apabila kondisi keuangan diketahui dengan baik, maka kamu bisa menyesuaikan banyaknya modal yang akan diberikan untuk invest.
Pastikan pula kondisi keuangan selalu stabil. Sebab, kondisi finansial yang tidak stabil hanya akan mengacaukan jalannya invest.
3. Catat Hutang Piutang yang Dimiliki
Selain pendapatan, kamu juga perlu mencatat hutang piutang yang dimiliki. Banyak para investor gagal karena mengabaikan hal ini. Padahal, hutang piutang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengelolaan keuangan.
Apabila hutang yang kamu miliki banyak dan belum terbayarkan, sebaiknya lunasi terlebih dulu sebelum mulai invest. Jika tidak, dikhawatirkan akan menjadi kendala yang mengganggu kegiatan invest.
4. Seberapa Banyak Aset yang Dimiliki
Sebelum invest, kira-kira seberapa banyak sih aset yang kamu miliki? Nantinya, aset tersebut akan menjadi modal awal untuk mendapatkan keuntungan di masa depan. Semakin banyak aset yang dimiliki, pastinya keuntungan yang diperoleh semakin besar. Maka, sangat penting untuk memperbanyak aset berharga untuk menjaga stabilitas invest.
5. Seberapa Lama akan Berinvestasi
Secara umum, investasi dilakukan dalam jangka waktu lama. Namun, bisa juga dipercepat menjadi satu atau dua tahun saja. Nah, sebelumnya, tentukan dulu seberapa lama waktu kamu akan berinvestasi. Apakah dalam jangka waktu pendek atau jangka waktu panjang.
Hal ini menjadi salah satu pertimbangan untuk memilih jenis investasiyang cocok. Sebagai contoh, untuk invest saham, maka lebih baik untuk jangka waktu panjang. Setelah mengetahui hal-hal penting di atas, setidaknya akan membantu kamu biar lebih siap memulai invest.