Penyakit angina pectoris mungkin terasa asing bagi sebagian besar orang. Namun tahukah Anda, angina pectoris adalah nama lain dari angin duduk.
Masalah ini bisa menimpa kapan serta pada siapa saja. Angin duduk ataupun angina pectoris terjadi ketika otot jantung tidak memperoleh suplai darah yang cukup. Hal ini karena pembuluh darah arteri pada jantung menyempit atau terjadi adanya penyumbatan.
A. Mengenal Penyakit Angina Pectoris
Angina pectoris merupakan rasa nyeri dada akibat dari penyakit jantung koroner. Namun seringkali, rasa nyeri ini salah sebagai gejala dari kondisi lain.
Seperti naiknya asam lambung atau terjadinya peradangan pada paru-paru. Sedangkan pada kenyataannya, angina pectoris muncul karena kurangnya pasokan darah pada jantung.
Hal ini biasanya karena adanya emosi yang tidak stabil, suhu ekstrem yang tidak menentu atau kondisi lainnya. Penyakit ini dapat menyebabkan penderita merasakan rasa nyeri, seolah ada beban berat yang menimpa bagian dada.
B. Gejala Angina Pectoris
Penyakit angin duduk atau angina pectoris biasanya tandanya dengan munculnya nyeri dada pada bagian kiri. Rasanya seperti terbakar, tertindih, tertusuk atau terasa penuh.
Rasa nyeri tersebut selanjutnya akan menjalar ke lengan, bahu, punggung, leher hingga rahang. Gejala lain yang dapat penderita rasakan antara lain keringat yang keluar secara berlebihan, meski cuaca tidak panas, lelah, pusing, sesak napas hingga mual.
C. Penanganan Adanya Keluhan Angina Pectoris
Apabila terjadi rasa nyeri pada bagian dada yang berlangsung lebih dari beberapa menit serta tidak kunjung hilang, ketika Anda beristirahat atau mengkonsumsi obat. Mungkin ini merupakan pertanda Anda mengalami serangan jantung.
Jika Anda mengalami hal tersebut, maka segera menghubungi nomor darurat medis atau pelayanan transportasi. Segera pergi ke rumah sakit sebagai upaya terakhir sehingga akan segera memperoleh penanganan tepat dengan cepat.
Apabila ketidaknyamanan yang terjadi pada bagian dada Anda merupakan gejala baru bagi Anda. Maka segera pergi ke dokter untuk memastikan apa yang menyebabkan nyeri dada Anda tersebut.
Sehingga akan memperoleh penanganan yang tepat. Apabila dokter telah mendiagnosis keadaan Anda dengan angina stabil, memburuk atau berubah, maka Anda pun akan memperoleh penanganan medis dengan segera.
D. Jenis Penyakit Angina Pectoris
Berdasarkan karakteristik gejala yang timbul, angina pectoris menjadi:
1. Stable Angina
Dapat terjadi pada penderita yang sering melakukan aktivitas berat atau ketika mengalami tekanan emosional. Stable angina mempunyai pola teratur serta durasi yang singkat. Pada umumnya, beristirahat serta mengkonsumsi obat yang telah direkomendasikan dapat mengurangi keluhan.
2. Unstable Angina
Merupakan jenis angina pectoris yang lebih berbahaya. Jenis ini sering muncul dengan tiba-tiba, tidak tergantung dengan aktivitas yang dilakukan serta dapat berlanjut meskipun penderitanya telah beristirahat.
Unstable angina memiliki rentang waktu yang lebih panjang. Dengan intensitas nyeri yang lebih parah dari stable angina. Unstable Angina biasanya adalah pertanda dari serangan jantung.
3. Prinzmetal’s Angina
Jenis angina yang cukup berbeda dari kedua jenis lainnya. Prinzmetal’s angina disebabkan oleh adanya kekakuan pada arteri jantung. Hal ini dapat menyebabkan penurunan jumlah aliran darah untuk sementara waktu.
Prinzmetal’s angina adalah jenis yang jarang terjadi. Seringkali terjadi pada malam hari saat istirahat atau pada pagi hari. Intensitas nyerinya cukup berat akan tetapi dapat mereda dengan mengkonsumsi obat-obat yang telah dianjurkan dokter.
Adapun cara pencegahan penyakit angina pectoris antara lain menjalankan gaya hidup sehat, berolahraga secara teratur serta mengkonsumsi makanan sehat. Mulai dari buah-buah, sumber protein rendah lemak, biji-bijian, sayuran dan jenis makanan sehat lainnya.