Ada beberapa analisa yang menjelaskan bahwa warga Indonesia sudah sangat kecanduan gadget. Dan tidak bisa lepas dari kebiasaan mereka dalam memainkan gadget yang mereka miliki. Baik itu untuk sekedar main games, membuka aplikasi ringan, berkomunikasi atau berselancar di media sosial
Penelitian Global Web Index
Salah satunya GlobalWebIndex perusahaan yang bergerak di bidang riset untuk meneliti perilaku sosial masyarakat yang kaitannya dengan dunia digital.
Table of Contents
Perusahaan tersebut memaparkan jika rata-rata setiap orang diperkirakan menghabiskan waktu mereka untuk bermain gadget (terutama media sosial) selama 90 -140 menit. Survey ini didapat dari data 45 pengguna internet terbesar.
Pengguna internet terendah tercatat adalah negara Jepang yang hanya menghabiskan waktu bermain internet 45 menit. Dan disusul beberapa negara di benua Amerika Utara dengan durasi rata-rata 116 menit. Semua data tercatat untuk tahun 2019.
Sementara itu di posisi paling atas ada negara Philipina. Negara ini memiliki durasi rata-rata bermain HP di media sosial selama 241 menit setiap harinya.
Posisi Indonesia di Negara Kecanduan Gadget
Lalu di posisi Berapa Indonesia? Masih dari riset yang sama, Indonesia berada di urutan 6. Dengan rata-rata pemakaian HP dalam sehari 203 menit per hari atau sekitar 3 jam lebih.
Riset itu juga menjelaskan jika demografi suatu negara diisi oleh sebagian besar anak-anak muda usia belasan. Semakin muda populasinya, ada kecenderungan penggunaan gadget semakin tinggi. Karena itu, beberapa negara berkembang menjadi leader sebagai negara dengan ‘durasi bermain media sosial’.
Sementara perusahaan dari App Annie yang bergerak di bidang analisis dan survey terkait data industri mengatakan bahwa di kuartal ketiga tahun ini 2021 penduduk Indonesia bisa menghabiskan waktu mereka berjam-jam untuk bermain media sosial sampai 5,5 jam per hari.
Brazil sebagai negara kedua yang menghabiskan sekitar 5,4 jam per hari menggunakan seluler mereka untuk kebutuhan dan aktivitas sehari-hari.
Disusul Korea selatan yang bisa bermain seluler untuk menonton video, bermain media sosial dan berkomunikasi selama 5 jam per hari.
Efek dari lockdown juga dirasakan membawa dampak bertambahnya durasi pemakaian gadget. Misalnya di negara Australia yang memiliki penduduk sekitar 25 juta orang. Negara ini telah dilaporkan ada peningkatan penggunaan seluler menjadi 4,1 jam per hari. Ini naik dari sebelumnya yang tidak sampai 4 jam per hari.
Sementara jika menilik data dari Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (AJPII), juga melakukan kajian survey di tahun 2017 tetang perilaku penggunaan seluler di Indonesia.
Orang Indonesia yang menggunakan waktunya untuk bermain internet dengan durasi 1-3 jam ada sekitar 43,89 persen.
Disisi lain yang menghabiskan waktu bermain seluler 4-7 tercatat ada 29,63 %, dan yang lebih dari 7 jam terhitung ada 26,48 persen
Aplikasi yang Banyak Diunduh di Masa Pandemi
Dengan adanya pandemi dan beberapa kebijakan seperti PPKM maupun lockdown, membuat hampir seluruh pengguna seluler di dunia mengunduh beberapa aplikasi untuk mengisi waktu luang mereka.
Masih dari laporan App Annie, aplikasi TikTok secara masif diunduh oleh orang-orang yang berada di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia sebagai pangsa pasarnya
Tiktok sendiri menyetakan jika pengguna aktif untuk aplikasi mereka tercatat ada satu milyar lebih. Tepatnya 1,2 milyar pengguna sampai dengan bulan September 2021. Dengan begitu artinya ada 1 dari 8 orang di dunia ini yang mengunduh aplikasi ini.
Untuk platform lain yang populer untuk diunduh selain TikTok adalah Facebook, Messenger, WhatsApp, Telegram dan aplikasi yang kaitannya menyediakan layanan video conference seperti aplikasi zoom dan microsoft teams.