Now You Know – 18 Januari: Bencana Kereta Granville, Sydney dan Tabrakan Bus Kazahktan

Halo sobat Mibi, hari ini tanggal 18 Januari telah tercatat dalam sejarah dunia dua peristiwa kecelakaan yang menarik untuk disimak bersama sebagai pengetahun umum, diantaranya adalah Bencana Kereta Granville, Sydney dan Tabrakan Bus Kazahktan

Bencana Kereta Granville

18 Januari 1977  tercatat bencana kereta api Granville terjadi di New South Wales, Sydney, ketika kereta komuter yang penuh sesak tergelincir, menabrak penyangga jembatan jalan yang runtuh menimpa dua gerbong penumpang kereta.

Penyelidikan resmi menemukan penyebab utama kecelakaan bersumber dari pengikatan trek yang buruk. Dalam sejarah perkeratapian di Australia, tragedi ini menjadi bencana kereta api terburuk dengan menelan korban jiwa terbesar: 84 orang tewas, 213 orang terluka, dan 1.300 terkena dampak.

Kereta dari Granville itu terdiri dari delapan gerbong penumpang yang ditarik oleh lokomotif listrik. Kereta ini rencananya memulai perjalanannya menuju Sydney dari Mount Victoria pada pagi hari.

Saat mendekati stasiun kereta api Granville, seketika lokomotif  tergelincir, lalu menabrak salah satu pilar baja dan beton yang menopang jembatan, sehingga akibatnya membuat tergelincir dan dua gerbong pertama jatuh melewati jembatan, sehingga lainnya juga ikut terlepas.

Satu gerbong robek terbuka, pada saat bertabrakan dengan tiang yang putus di dekat rel, akibatnya menewaskan delapan penumpang. Dalam sekejap, semua penyangganya hancur berikut dengan jembatan dan beberapa mobil di atasnya menabrak gerbong. Menewaskan orang yang berada didalamnya.

Korban

Penumpang yang berada di gerbong tiga dan empat dilaporkan setengahnya tewas. Karena tertimpa dengan reruntuhan jembatan yang meremukkan badan kereta serta tempat yang mereka duduki.

Baca juga  Now You Know – 8 Januari: Keputusan Kasfh-e Hijab Dikeluarkan dan Penyanderaan Mapenduma

Penumpang terjebak di kereta dalam keadaan terluka dan tidak bisa keluar dari runtuhan selama berjam-jam yang membuat tubuh mereka remuk. Beberapa diantaranya ada yang berhasil sadar dan selamat, namun tidak sedikit pula yang meninggal akibat himpitan beban berat.

Tim penyelamat sudah tiba di TKP, namun terhalang kerjanya karena banyaknya reruntuhan akibat terjangan kereta. Akhirnya harus memakan waktu beberapa lama baru bisa membersihkan area untuk penyelamatan yang tiap detiknya sangat berharga.

Bahaya akibat kebocoran gas dari tabung LPG yang dipakai sebagai pemanas pada musim dingin, juga menambah rumitnya situasi. Orang-orang yang belum sempat ditolong harus mencium bau kebocoran gas itu beberapa lama, yang kemudian ditolong dengan bantuan alat berat.

Pemadam Kebakaran menyediakan peralatan ventilasi untuk menghilangkan gas dan lapisan air yang terus-menerus disemprotkan ke lokasi kecelakaan untuk mencegah kemungkinan terjadinya penyalaan gas. Sopir kereta, asisten awak, dan pengendara yang mengemudi di jembatan yang runtuh semuanya selamat.

Penyelidikan Penyebab Kecelakaan

Operasi berlangsung selama dua hari dan diketemukan 84 orang tewas dalam kecelakaan itu, termasuk seorang anak yang belum lahir.

Jembatan yang hancur itu akhirnya dibangun kembali dengan model yang berbeda yaitu tanpa tiang penyangga perantara hanya bentang tunggal. Sementara untuk jembatan lainnya setelah kejadian itu diperkuat lagi tiang-tiangnya supaya tidak terjadi tragedi kecelakaan ini.

Penyelidikan awal kecelakaan menemukan bahwa penyebab utama kecelakaan itu adalah kondisi jalan permanen yang sangat tidak memuaskan. Karena pengikatan rel yang buruk, menyebabkan trek melebar dan memungkinkan roda depan kiri lokomotif datang, keluar dari rel.

Faktor lain yang berkontribusi termasuk struktur jembatan itu sendiri. Saat dibangun, dasar deknya ternyata satu meter lebih rendah dari jalan yang kemudian ditambahkan di bagian atas untuk membangun permukaan yang sejajar dengan jalan. Berat tambahan ini secara signifikan menambah kehancuran gerbong kereta kayu.

Baca juga  Bongkar ! Inilah Ilmu Menjadi Kaya Sama Pastinya Seperti Ilmu Eksakta

Kebakaran Truk di Kazakhtan

Pada 18 Januari 2018, sebuah bus terbakar di jalan Samara–Shymkent di Distrik Yrgyz, Aktobe, Kazakhstan. Kebakaran tersebut menewaskan 52 penumpang, dengan lima orang melarikan diri termasuk pengemudi.

Kebakaran terjadi sekitar pagi hari saat bus mengangkut para pekerja migran Uzbekistan menuju ke Kazan, Rusia. Dikonfirmasi, bahwa penumpang yang meninggal adalah orang Uzbek; sementara yang selamat merupakan penumpang Uzbekistan dan pengemudi Kazakh.

Otoritas Uzbekistan kemudian mengirimkan personel ke tempat kejadian. Dan mengumumkan bahwa mereka proses pemulangan jenazah para almarhum akan segera dilakukan dengan sebelumnya dilakukan tes DNA terlebih dahulu sebagai langkah identifikasi.

Presiden Kazakh Nursultan Nazarbayev mengirim telegram belasungkawa kepada Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev. Belasungkawa juga diungkapkan oleh presiden Tajikistan, Georgia, Azerbaijan, Belarus dan Turkmenistan dan Raja Abdullah II dari Yordania.

Kemudian pada hari kebakaran, Kementerian Investasi dan Pengembangan Kazakh menyatakan bus itu sudah berusia 29 tahun dengan sertifikat keselamatan teknis yang kedaluwarsa dan tidak memiliki lisensi untuk mengangkut penumpang. Departemen Situasi Darurat regional menyatakan bahwa kerusakan listrik dianggap sebagai teori awal.

Baik Kazakhstan dan Uzbekistan meluncurkan penyelidikan atas insiden tersebut. Sebuah komisi khusus Uzbekistan dibentuk oleh Mirziyoev untuk dipimpin oleh Perdana Menteri Abdulla Aripov dengan fokus awal pada potensi pelanggaran peraturan lalu lintas. Investigasi kriminal khusus dilakukan oleh otoritas Kazakh.

Penyelidikan Kebakaran

Pada 19 Januari, penyelidik mengeluarkan pernyataan berdasarkan kesaksian para penyintas. Menyatakan bahwa kompor api terbuka yang digunakan sebagai alat pemanas dianggap sebagai sumber api. Karena bus itu sendiri tidak memiliki pemanas yang berfungsi.

Bus tersebut membawa kontainer bensin karena tidak adanya stasiun pengisian bahan bakar di jalan yang panjang dan terpencil. Salah satunya dilaporkan terguling di dekat kebakaran yang mengakibatkan kobaran api.

Baca juga  Now You Know (26 November): Serangan Teroris Di Mumbai India, Penemuan Makam Tutankhamun Mesir dan Jembatan Kutai Kertanegara Ambruk

Daftar awal korban yang dirilis oleh Kementerian Situasi Darurat Uzbekistan dirilis pada 19 Januari mencantumkan 29 korban yang teridentifikasi serta dua korban selamat Uzbekistan, yang semuanya adalah pria dari Wilayah Namangan.

Info lain: Keuntungan dan Kelemahan Asuransi TLO Mobil Bekas

x

Leave a Comment