Now You Know (07 November): Kudeta Pemerintahan Sementara Rusia, Kelahiran Sang Penyair W.S Rendra dan Meninggalnya Djuanda Kartawidjaja

  • Share
Now You Know (07 November): Kudeta Pemerintahan Sementara Rusia, Kelahiran Sang Penyair W.S Rendra dan Meninggalnya Djuanda Kartawidjaja
W.S Rendra (Photo by merdeka.com)

Hola sobat Mibi, hari ini 07 November, telah tercatat beberapa peristiwa sejarah yang menarik dan unik untuk kita simak sebagai tambahan wawasan umum diantaranya kudeta yang dipimpin pemimpin flamboyan Lenin setelah masa kekaisaran Rusia berkahir, sang penyair W.S Rendra dilahirkan dan Meninggalnya Djuanda Kartawidjaja.

Lenin Memimpin Kudeta Pemerintahan Sementara Rusia

Lenin, nama julukan yang disematkan olehnya adalah seorang revolusioner komunis, sekaligus politikus dan juga pembaharu konsep-konsep politik yang bernama asli Vladimir Ilyich Ulyanov.

Vladimir mengambil nama Lenin sebagai nama alias yang diambilnya dari sebuah sungai di Siberia bernama Lena.

Lahir dari keluarga berlatarbelakang berada, hidupnya banyak dihabiskan untuk belajar dan bermain catur di masa kekaisaran Rusia.

Leninisme, begitulah buah pemikiran yang ia telurkan sebagai sumbangsih dalam merevolusi pemikiran dan perkembangan politik saat itu.

Dirinya berpaham politik Marxis, karena beberapa hal dari kejadian pahit masa lalunya yang membuatnya menjadi seorang yang teguh dan keras.

Waktu kecil, baru genap umur 15 tahun, Lenin kecil harus ditinggal oleh ayahnya, Nikolaevich Ulyanov karena penyakit pendarahan otaknya. Kejadian itu membuatnya terpukul dan setelahnya menjadi sering marah.

Penderitaannya bertambah ketika kakaknya, Alexander ulyanov dijatuhi hukuman mati karena merencanakan pembunuhan terhadap Kaisar Rusia, Tsar III. Rencana kudeta itu belum sempat terlaksana namun sudah diketahui dan akhirnya dihukum mati.

Kejadian-kejadian pilu itu membuatnya radikal dan menghabiskan banyak waktu untuk melahap buku-buku revolusi politik seperti Nikolai Chernyshevsky, Friedrich Engels dan Karl Max.

Universitas Negeri Kazan adalah tempatnya menimba ilmu, namun harus dikeluarkan karena gerakan politiknya yang dipengaruhi Karl-Max yang waktu itu, untuk mendukung gerakan anti Tsar.

Ia kemudian ditangkap dan diasingkan ke Siberia untuk beberapa tahun, dimana disitu Ia bertemu dan menikah dengan Nadezhda Krupskaya. Beberapa kali harus mengasingkan diri dan baru kembali setelah revolusi yang membuat turun tahtanya Tsar.

Bersama dengan faksinya Bolshevik, Ia berhasil menggulingkan pemerintahan Sementara Rusia. Kebijakannya dikenal sebagai Kebijakan Ekonomi Baru untuk memulihkan keadaan ekonomi pasca perang dengan pengalihan hak atas tanah bangunan ke negara.

Lenin berhasil membentuk Uni Soviet dan Ia sebagai Perdana Menterinya dan Pemerintahan sebelumnya juga ikut bergabung dalam pemerintahan.

Kelahiran Sang Penyair W.S. Rendra

Penyair W.S Rendra Pemilik nama lengkap Wilibrordus Surendra Broto Rendra atau kerap disapa W.S. Rendra adalah seorang yang cukup dikenal di kalangan seniman. Ia adalah pemeran, penyair, dramawan dan juga sutradara yang lahir pada 07 November 1935.

Kegemarannya akan dunia sastra telah membawanya banyak membuat esai, cerpen, puisi dan karya sastra lain sejak muda, yang melanjutkan sekolahnya di Sastra Inggris UGM.

Bukan hanya tentang karya tulisan, Rendra juga piawai dalam memainkan peran yang kala itu masih SMP memainkan peran dalam judul Kaki Palsu dan Orang-orang Tikungan Jalan yang mendapat penghargaan.

Sepulangnya dari Amerika yang mendapat beasiswa American Academy of Dramatic Arts, kemudian Rendra membuka bengkel teater.

Namun situasi pada saat itu membuat bengkel teaternya sulit bertahan dan baru pada tahun 1985, Bengkel Teater Rendra didirikan.

Di tempat itu terdapat sanggar latihan drama dan tari, begitu juga tempat tinggal Rendra dan Keluarganya serta dibuat banyak taman dan lingkungan yang asri dengan ditanami banyak pohon-pohonan.

Sejak saat itu sampai sekarang Bengkel Teater Rendra masih bertahan dan telah banyak mendidik seniman-seniman beken seperti Adi Kurdi, Sitok Srengenge dan lainnya.

Meninggalnya Juanda Kartawijaya

Namanya diabadikan sebagai nama bandara di Surabaya, Bandara Djuanda, karena perjuangannya untuk membangun lapangan terbang sendiri. Beliaulah Juanda Kartawijaya (menurut ejaan EYD) yang merupakan seorang tokoh nasional.

Karir puncaknya didapat setelah dirinya didapuk sebagai Perdana Menteri Kesepuluh (dan juga Perdana Menteri terakhir), dan beliau juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Kerja I.

Juanda pernah bersekolah di ITB dengan mengambil jurusan teknik sipil, dimana Ia begitu aktif dalam mengikuti organisasi-organisasi yang bukan politik seperti Muhammadiyah, yang juga pernah menjadi pimpinan di organisasi itu.

Deklarasi Djuanda di tahun 1957 merupakan kontibusinya yang sangat besar bagi bidang kelautan Indonesia, pasalnya bahwa negara Indonesia merupakan negara kepulauan dan oleh karena itu laut Indonesia meliputi laut-laut sekitar di seluruh kepulauan Indonesia yang menjadi bagian wilayah NKRI.

Pada 7 November 1963, Juanda wafat dan dimakamkan di TMP Kalibata karena penyakit jantung yang dideritanya. Juanda diangkat sebagai tokoh nasional dan pahlawan kemerdekaan nasional.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *