Durhaka kepada orang tua- Kewajiban anak kepada orang tua ialah berbuat baik taat dan hormat, ini sesuai panggilan fitrah yang harus dipenuhi dengan sebaik-baiknya, dan yang lebih utama lagi atau yang lebih berhak untuk di taati dan dihormati adalah seorang ibu, sebab dialah yang paling berat menanggung penderitaan waktu menandung, melahirkan, menyususi mengasuh serta mendidik
Keutamaan Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
Imam Bhukhari dan muslim meriwayatkan, bahwa ada seorang laki-laki yang datang kepada Nabi SAW dan bertanya, siapakah manusia yang berhak saya pergauli dengan baik? Nabi menjawab,.. Ibumu! Kemudian dia bertanya lagi: kemudia siapa? Nabi menjawab: ibumu! Lalu dia bertanya lagi: kemudian siapa lagi? Nabi pun menjawab: Ibumu!. Dia bertanya lagi: kemudian siapa lagi? Nabi menjawab: Ayahmu!
Table of Contents
Mengingat penderitaan yang ditanggung kedua orang tua, lebih lebih seorang ibu sehingga Allah menempatkan berbuat baik kepada orang tua di nomor dua setelah berbakti kepada-Nya. Oleh karena itu Nabi Muhammad SAW menggangap durhaka kepada orang tua termsuk dosa yang sangat besar , sesudah syirik begitu yang diungkapkan dalam Al Qur’an
Dalam hal ini Nabi SAW bersabda: maukah kamu saya tunjukkan! Tengakan sebesar besar dosa besar (hal ini diulangi sampai tiga kali) mereka menjawab, mau ya Rasulullah maka bersabdalah Nabi, yaitu menyukutan Allah, durhaka kepada orang tua, pada saat itu beliau bersiri sambil bersandar, kemudian duduk dan berkata, ingatlah! Omongan dusta dan saksi dusta (HR> Bukhori dan Muslim)\
Dosa berbuat durhaka
Dan Nabi SAW bersabda Lagi: ada tiga hal yang tidak akan masuk surga 1). Orang yang durhaka kepada orang tua, 2). Laki-laki yang tidak ada perasaan cemburu terhadap keluarganya, 3). Perempuan yang menyerupai Laki-laki (HR. Nasa’i, Bazzar dan Hakim)
Dan sabdanya Lagi : semua dosa akan ditangguhkan oleh Allah sampai nanti hari kiamat apa saja yang Di kehendaki, kecauli durhaka kepada orang tua, maka sesungguhnya Allah menyegerakan kepada pelakunya dalam hidupnya (di dunia) sebelum meninggal (HR. Hakim dan ia sahkan sanadnya)
Durhaka kepada orang tua yaitu tidak mau berbakti kepada orang tua atau karena menentang kedua orang tuanya dan tidak mau menurut apa yang diperintahkan dalam hal kebaikan , termasuk durhaka kepada orang tua yaitu menyakiti hati orang tua, menyengsarakan, merusak kehidupan orang tua baik lahir maupun secar batin, baik secara langsung maupun secara tidak langsung, dan masih banyak lagi perbuatan yang digolongkan kedalam perbuatan durhaka kepada orang tua
Durhaka kepada orang tua menyebabkan kesengsaran dalam hidup dan malapetaka serta derita dalam kehidupan. Banyak kisah yang diceritakan dalam sejarah , semasa Rasulullah mengenal anak yang durhaka kepada orang tua misalnya Wail.
Kisah Wail yang durhaka kepada ibunya
Wail adalah seorang yang hidup dimasa Rasulullah ia sering menggerutu dan mencaci ibunya karena terlalu cinta kepada istrinya, segala yang dilaporkan oleh istrinya tentang ibunya dia mempercayainya, maka ketika akan menghadapi kematian, dia menderita sakit yang sangat parah dan sakitnya sangat mengrikan dan tidak ada harapan untuk sembuh,
Namun apa yang terjadi Wail tidak sanggup mengucapkan kalimat syahadat kecuali hanya bisa mengucapkan ah, ih, aduh, saja yang keluar dari mulutnya. Dia berusaha untuk mengucapkan kalimat syahadat tapi yang keluar dari mulutnya hanyalah dengusan saja,
Rasulullah memerintahkan kepada Ali bin abi thalib agar membimbing wail namun apa yang terjadi wail tetap tidak bisa mengucapkannya dan ali pun melaporkan kepada Nabi SAW, kemudian Nabi SAW bertanya Kepada Sahabat, apakah wail masih mempunyai orang tua?
Para sahabat menjawab, tinggal ibunya wahai Nabi,keudian sabda beliau suruh datang kemari ibunya Wail. Setelah datang ibunya Wail kemudian Nabi bertanya tentang wali kepada ibunya, kemudian dengan rasa sakit hati ibunya menceritakan semua kepada nabi, dan nabi pun menceritakan wail saat itu bahwa Wail dalam keadaan sekarat dan butuh maaf dari dia agar bisa menghembuskan nafas terakhir dengan membawa iman.
Namun ibunya wail tetap bersih keras untuk tetap tidak memafkannya akhirnya nabi termenung dan akhirnya nabi menyuruh sahabat untuk mengumpulkan kayu bakar, yang akan di gunakan untuk membakar wail dan akhirnya ibunya berteriak, jangan bakar anakku, dan pada saat itu wail di maafkan segala kesalahannya terhadap ibnya, secara berangsur angsur keadaan semakin membaik, dan wailpun dapat mengucapkan kalimat syahadat dan kemudian menghembuskan nafas terakhirnya
Selain kisah wail juga ada juga kisa yaitu kisah Al Qomah, yang ceritanya senada dengan wail,
Dan dari kisah ini kita belajar bahwa durhaka terhadap kedua orang tua nanti akan menyulitkan kita di dunia maupun diakhirat.