Apa yang dimaksud CPC, CPM, CPL, CPA, CPS, CPI dan model mana yang paling menguntungkan untuk digunakan?
Dalam dunia penayangan iklan bagi publisher ada beberapa metode pembayaran untuk iklan online. Pilihan ini tergantung pada tujuan yang ingin dicapai oleh pengiklan dalam kampanye marketingnya. Penentuan metode pembayaran iklan yang digunakan bergantung pada sasaran yang ingin dicapai oleh pengiklan, sasaran jangkauan, atau sasaran penjualan.
Table of Contents
Biaya mungkin dikenakan untuk mengklik iklan, menampilkannya, mengambil tindakan, atau menjual sesuatu di toko online. Berikut ini Istilah Yang Populer Dalam dunia marketing Iklan Publisher dan advertiser CPC, CPM, CPL, CPA, CPS:
CPC (BPK) – biaya per klik
CPC (Cost Per Click) adalah model yang paling sering digunakan oleh pengiklan, biaya dikenakan ketika iklan diklik oleh pengguna yang berpotensi tertarik pada produk atau layanan tertentu. Pengiklan membayar penayang saat ada klik pada iklan yang ditayangkan. Model seperti ini sangat terkenal karena dipakau oleh Google Adsense
CPM – model yang mengandalkan tampilan
CPM (Cost Per Thousand) adalah kependekan dari biaya per seribu tayangan (M adalah singkatan angka Romawi untuk 1.000.) Pengiklan membayar untuk setiap kali iklannya dimuat di halaman web atau di aplikasi.
Model Ini bekerja sangat baik ketika pengiklan peduli untuk membangun citra merek atau memperluas jangkauannya. Dalam hal CPM, dimungkinkan untuk menetapkan ambang batas atas, yaitu harga per 1.000 tampilan ditentukan sebelum kampanye diluncurkan.
CPL – biaya untuk melakukan tindakan tertentu
Model CPL (Cost Per Lead) sangat mirip dengan CPC; namun, di sini pengiklan hanya membayar untuk tindakan tertentu yang dilakukan oleh pengguna, misalnya: pengiklan akan membayar apabila pengguna mengisi formulir di situs web. CPL adalah model penyelesaian populer dalam pemasaran kinerja, berorientasi pada efek tertentu.
CPA (BPA) – biaya per tindakan
CPA (Cost Per Action) adalah model mirip dengan CPL dimana pengiklan akan membayar penayang (publisher) apabila pengguna melakukan tindakan tertentu. Tindakan yang dimaksud misalnya mengisi formulir, melakukan pemesanan, atau membuka halaman arahan.
Sistem secara otomatis menyesuaikan tarif untuk mencapai jumlah konversi setinggi mungkin. Biaya dibebankan hanya ketika tindakan tertentu dilakukan.
CPS – biaya per penjualan
Model CPS (Cost Per Sale) sering digunakan di sektor e-commerce, terutama di toko online besar, yang menawarkan produk dengan margin tinggi. Tagihan ditagih hanya pada saat transaksi penjualan dilakukan. Keefektifan model yang rendah biasanya terkait dengan komisi yang tinggi.
CPI – biaya per pemasangan
CPI (Cost Per Install) adalah cara yang sangat umum untuk menentukan harga kampanye pemasangan aplikasi seluler. Pengiklan akan membayar penayang apabila pengguna melakukan tindakan install untuk aplikasi.
Dalam pemasaran aplikasi seluler, CPI mengacu pada program media tempat pengiklan membayar untuk setiap aplikasi yang diinstal. Banyak pemasaran aplikasi dibeli melalui CPI, karena ini adalah cara cepat untuk mendorong pemasangan.
Namun, seperti yang lainnya, kualitas pemasangan yang didorong bervariasi menurut vendor media. Beberapa vendor CPI sangat bereputasi baik, dan bekerja keras untuk menemukan pengguna yang kemungkinan besar akan menggunakan aplikasi.
Lainnya menggunakan insentif dalam satu aplikasi untuk membuat pengguna menginstal aplikasi lain. “Pemasangan dengan insentif” tersebut dapat berkualitas rendah, meskipun ada cara dengan iklan yang dapat dimainkan untuk meningkatkan kualitas.
Seperti biasa, penipuan juga menjadi masalah: beberapa penipu menggunakan bot untuk mendorong kampanye CPI dan mengumpulkan pendapatan. Bahkan masih ada beberapa instalasi fisik, di mana orang menginstal aplikasi secara manual di ratusan atau ribuan perangkat. Namun, sebagian besar dari mereka sekarang sepenuhnya virtual.
Model Mana yang Terbaik?
Sebagai publisher (penayang) tentu CPC menjadi yang paling favorit karena penayang akan mendapat pemasukan untuk setiap klik iklan yang ditayangkannya. Semakin tinggi trafik yang dimiliki maka potensi pemasukan bagi penayang juga semakin tinggi. Namun, pengiklan CPC biasanya membayar lebih rendah daripada model lainnya
Bagi pengiklan (advertiser), tergantung dari tujuan dan sasaran apa yang ingin dicapai. Namun, pada dasarnya pengiklan memilih model yang mendorong pengguna terlibat terhadap iklan produknya. Dan pengiklan menginginkan brand atau merek produknya semakin dikenal oleh publik.