Mikaylabinar.com– Mungkin banyak trader pemula yang belum familiar dengan indikator ini. Padahal pitchfork indikator termasuk mudah dalam penggunaanya dan cukup bisa diandalkan dalam memahami pergerkarakan market
Apa itu Pitchfork Indikator ?
Indikator ini disebut juga indikator andrews pitchfork digunakan untuk mengetahui support dan resistance. Dimana masing-masing support dan resistance terdiri dari dua bagian yakni dua bagian atas dari garis tengah (garis median) sebagai garis resistance dan dua lainnya dibagian bawah sebagai garis support
Table of Contents
Andrew’s Pitchfork atau biasa disebut sebagai Pitchfork Indikator diciptakan oleh Profesor Termodinamika MIT Dr. Alan H. Andrews pada tahun 1970-an. Indikator ini untuk menentukan arah pergerakan market pada trendline yang sedang terjadi.
Menggunakan Pitchfork bisa dijadikan sebagai pilihan alternatif bagi anda dalam trading. Bentuknya menyerupai garpu maka tidak heran jika indikator tersebut dinamakan garpu Andrew. Pitchfork terdiri dari 4 bagian yaitu:
- Handle,
- Garis resistance,
- Garis median
- Garis support.
Andrew percaya bahwa 80% harga akan bergerak menuju garis tengah dari waktu ke waktu dengan fluktuasi liar sekitar 20%. Oleh karena itu, untuk jangka medium dan panjang kita bisa memperkirakan trendline dari pergerakan harga dengan Pitchfork ini.
Cara menggunakan Pitchfork sama seperti indikator lainnya yaitu lakukan buy pada saat harga berada di level support dan sell pada saat harga berada di level resistance.
Cara Menggunakan Indikator Andrews Pitchfork
Pertama kita harus mengetahui dulu trend yang terjadi apakah terjadi tren sedang naik (bullish) atau tren turun (bearish), untuk tren yang naik maka langkahnya sebagai berikut:
Tentukan dulu titik handlenya dengan cara melihat candlestick sebelum terjadi bullish. Kemudian tarik menuju titik tertinggi (resistance line 2).
Setelah itu tarik ke bawah menuju support line 2 maka akan terbentuk Pitchfork line (seperti pada gambar 1 dibawah ini). Sedangkan, penggunaan Pitchfork pada saat tren menurun, yaitu dengan menentukan titik tertinggi sebagai titik awal untuk menarik handle
Kemudian tarik menuju titik terendah, setelah itu tarik menuju titik tertinggi selain titik awal maka akan terbentuk Pitchfork line
Contoh Penggunaan Pitchfork
Contoh penggunaan Pitchfork pada trend bullish
Cara menerjemahkan gambar diatas:
Kalau kita perhatikan pergerakan harga berkisar di sekitar garis median (garis tengah), seperti halnya diungkapkan oleh Andrew bahwa harga akan menuju garis tengah sekitar 80%.
Garis resistance 1 dan support line 1 menjadi garis yang paling dekat dengan garis median dan menjadi batas untuk menentukan level support dan resistance.
Namun, jika harga melewati level tersebut maka akan terbentuk support dan resistance baru. Yang perlu diketahui bahwa garis median juga bisa berfungsi sebagai level support dan level resistance.
Jika pergerakan harga menuju support line 1 maka garis median menjadi level resistance. Begitupun jika pergerakan harga menuju resistance 1 maka garis median berfungsi sebagai level support.
Jika pergerakan harga berada diluar garis Pitchfork maka disebut sebagai pergerakan harga liar, Andrew memprediksikan pergerakan harga liar ini terjadi sekitar 20%.
Catatan :
Pada umumnya Indikator Pitchfork digunakan untuk trading jangka menengah dan jangka panjang. Ini cocok digunakan untuk trading di market ekuitas (saham) dan pasar berjangka (futures).
Namun demikian, Indikator ini juga akan sangat membantu bagi trader crypto dan forex untuk melihat peluang di jangka menengah dan panjang. Trader crypto dan forex sebaiknya menggunakan pitchfork indikator saat market menunjukkan trend yang tajam. Ini untuk mempermudah menganalisis kemana market bergerak. Sekilas indikator ini mirip seperti Bollinger Band yang membungkus pergerakan harga market.
Video penjelasan cara menggunakan indikator pitchfork bisa anda simak di channel mikaylabinar.com