Banyak startup kelas dunia telah menerapkan design thinking dalam mengembangkan startupnya menjadi lebih berkembang dan scaleable. Artikel ini menjelaskan apa itu design thinking dan bagaimana tahapan prosesnya, simak selengkapnya hingga selesai
Apa itu Design Thinking !
Design thinking didefinisikan sebagai human-centered,prototype-driven process for innovation that can be applied to product, service, and business design
Berdasarkan definisi tersebut design thinking adalah sebuah proses berbasis prototype untuk inovasi yang dapat diterapkan pada produk, layanan, dan desain bisnis dengan berpusat pada orang sebagai focus dari inovasinya
Design thinking merupakan metode tindakan kreatif yang ditemukan oleh Rolf Faste seorang profesor Stanford University tahun 1980.
Rolf menjadikannya sebuah metode formal yang praktis, resolusi kreatif dari masalah atau isu dengan maksud mendapatkan hasil yang lebih baik kedepannya
Design thinking dimaksudkan sebagai suatu metode yang dapat mengaktualisasikan ide dan konsep dengan melibatkan empati dari target sasaran ide tersebut.
Hal ini diwujudkan melalui serangkaian kegiatan sebagai upaya untuk menghasilkan pengalaman apa atau bagaimana ide kalian kelak digunakan oleh orang
Design thinking sebagai tool yang dapat digunakan diberagam jenis pekerjaan pada permulaan sebuah proyek bisnis untuk mencari akar permasalahan guna menyiapkan solusi untuk diterapkan.
Begitupun ketika kalian baru memulai bisnis atau startup, tool ini bermanfaat untuk mendapatkan ide brilian untuk startup kalian
Hal pertama untuk memulai design thinking adalah dengan membuat pernyataan ulang dengan format “Desain ulang pengalaman X untuk user Y”.
Pengalaman X berupa pengalaman melakukan kegiatan tertentu. User Y adalah spesifik user yang mendapatkan pengalaman X
Sebagai contoh dari penerapan design thinking, sebagai berikut:
- Desain ulang pengalaman naik ojek untuk orang yang bekerja di kawasan segitiga emas Jakarta. Desain ulang naik ojek memunculkan ide startup Go-jek
- Desain ulang pengalaman pemesanan taksi untuk para pekerja professional yang menghasilkan startup Grab dan Uber
- Dan banyak contoh lainnya, seperti pengalaman mencari tiket pesawat yang akhirnya terbentuk Traveloka
Tips sukses melakukan design thinking :
- Pilih proyek nyata
- Proyek focus pada produk atau jasa, bukan pada sistem atau proses internal dan strateginya
- Hindari ruang lingkup yang terlalu luas
5 Tahapan Proses Design Thinking
Terdapat lima tahapan dalam melalukan design thinking yaitu:
- Emphatize
- Define
- Ideate
- Prototype
- Test
Emphatize, merupakan fondasi dalam proses desain yang berfokus pada manusia. Untuk melakukan empati kalian harus melakukan hal berikut:
- Amati, lakukan pengamatan pada user serta perilakunya sehari-hari
- Terlibat, berinteraksi dan mewawancarai user pada waktu yang dijadwalkan
- Benamkan diri, rasakan atau alami apa yang user alami
Kenapa harus melakukan empati ? karena kalian perlu mengerti siapa orang yang sedang kalian desain untuk memecahkan permasalahannya.
Permasalahan yang hendak kalian selesaikan itu bukan permasalahan pribadi tetapi permasalahan user secara keseluruhan oleh karena itu kalian harus mengerti tentang masalah user
Dalam mewujudkan desain untuk user tersebut kalian membangun empati siapa mereka dan kenapa penting bagi mereka.
Define, tahapan ini merupakan tindakan lebih lanjut dari empati, ketika kalian memahami apa yang dibutuhkan user dari sudut pandang mereka maka dirumuskan pernyataan permasalahan yang tepat untuk di terapkan
Ideation,tahapan ini adalah tahapan untuk menghasilkan ide setelah menemukan permasalahan inti dari tahapan sebelumnya.
Pada tahap ini, kalian curahkan semua ide yang mungkin sebagai solusi terhadap permasalahan. Ide yang muncul pada tahap ini bisa diwujudkan dalam bentuk prototype untuk di tes ke user
Prototype, tahap ini adalah tahapan mengubah ide-ide yang sudah dikumpulkan ke dalam bentuk fisik atau nyata.
Prototype bisa berbentuk apa saja yang berupa fisik, bisa catatan post-it yang ditempel ditembok, kegiatan role-play, objek atau bahkan papan cerita
Untuk tahap awal eksplorasi, prototype dibuat secara kasar dan cepat agar kalian bisa belajar cepat dan menginvestigasi semua kemungkinan yang berbeda
Test, tahapan ini adalah peluang untuk memperbaiki solusi kalian dan membuatnya lebih baik lagi. Tahapan test adalah tahapan berulang dan bukan sekali siklus.
Apabila pada tahap ini ditemukan kesalahan maka kalian perbaiki prototypenya lalu lakukan test kembali.